FKIP – Tiga mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam satu tim Program Kampus Mengajar (KM) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berkolaborasi dengan dua mahasiswa lain dari Universitas Nahdlatul Ulama dan Universitas Sahid Surakarta melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Islam Amanah Ummah Surakarta yang tepatnya di Jalan Sungai Serang I Nomor 313, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta. Tiga mahasiswa tersebut adalah Atha Naufaldy Mumtazam, Zulfa Nabila Efendi dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika UNS, dan Syifana Qolbi Zain dari Prodi Pendidikan Fisika UNS.

Dalam keberjalanan program sejak bulan September hingga Desember 2024, Tim melakukan beberapa upaya seperti Revitalisasi Perpustakaan Sekolah, Mendatangkan Perpustakaan Keliling, Aksi Pencegahan Bullying, serta Kegiatan Asistensi Mengajar. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, serta membantu proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

“Dengan Program Kampus Mengajar ini, kami ingin membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di SD Islam Amanah Ummah Surakarta melalui pendampingan dan metode belajar yang kreatif dan inovatif. Selain itu kami turut mendukung peningkatan kualitas pengelolaan sekolah melalui kolaborasi dengan guru di sekolah. Dengan begitu kami juga mendapatkan pengalaman langsung dalam mengajar dan berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan sekolah,” terang Zulfa Nabila Efendi, salah satu mahasiswa UNS yang tergabung dalam tim, Selasa (24/12/2024) dilansir dari laman uns.ac.id.

Untuk mendukung peningkatan minat literasi, Tim KM SD Islam Amanah Ummah melakukan perbaikan terhadap perpustakaan sekolah. Kondisi perpustakaan yang sangat kotor dengan jendela roboh, dan terdapat dipan UKS yang terbengkalai, serta jumlah buku yang terbatas dan banyak yang tidak layak pakai, menjadi fokus utama perbaikan. Mahasiswa melakukan berbagai tindakan, seperti membersihkan dan merapikan ruangan, mendata ulang koleksi buku, mengecat tembok untuk memberikan suasana baru yang lebih menarik, serta mengatur tata letak agar perpustakaan lebih nyaman dan fungsional.

“Untuk mengatasi keterbatasan buku bacaan di Perpustakaan SD Islam Amanah Ummah, kami bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Surakarta. Melalui kolaborasi ini, Dispersip mengunjungi sekolah dengan membawa berbagai koleksi buku bacaan yang menarik dan beragam. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk membaca buku-buku baru yang tidak tersedia di perpustakaan sekolah,” tambah Zulfa.

Sebagai upaya pencegahan Bullying di lingkungan sekolah, tim turut mengadakan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi Stop Bullying dimulai dengan pemutaran video animasi tentang bullying untuk menunjukkan contoh bentuk bullying dan dampaknya bagi korban kepada para siswa. Setelah itu, sebagai simbol dukungan untuk menghentikan bullying, siswa diminta memberikan cap tangan mereka menggunakan cat warna-warni pada banner putih yang disediakan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan siswa agar selalu menjaga sikap baik dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan saling menghormati.

Program utama dari Tim KM SD Islam Amanah Ummah sendiri adalah Asistensi Mengajar Kreatif dan Interaktif. Asistensi Mengajar Kreatif dan Interaktif ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi. Melalui penggunaan aplikasi seperti Quizizz dan Wordwall, siswa dapat belajar secara lebih menyenangkan dan mendorong mereka untuk aktif berpartisipasi.

Kegiatan Kampus Mengajar 8 di SD Islam Amanah Ummah Surakarta diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi siswa, guru, dan lingkungan sekolah. Program ini tidak hanya memberikan manfaat dalam meningkatkan literasi numerasi siswa, kualitas pembelajaran dan pengelolaan sekolah, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk belajar sambil berdampak langsung pada dunia pendidikan. “Harapan kedepannya, semoga pemerintah tetap mendukung serta mengadakan Program Kampus
Mengajar di masa mendatang untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan
di Indonesia,” ungkap Zulfa.

Program Kampus Mengajar mendukung ketercapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, yaitu “Pendidikan yang Berkualitas”. Program ini berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di sekolah-sekolah yang kurang berkembang. Dengan demikian, Kampus Mengajar berkontribusi dalam memastikan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas, serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.

HUMAS FKIP UNS