FKIP UNS — Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Klaten, (25/6/25) dengan bertajuk “Quantum Counseling: Pelatihan Teknik Konseling Berorientasi Solusi Menggunakan Visual Art Therapy Berbasis Kesahajaan untuk Meningkatkan Keterampilan Memecahkan Masalah”. Kegiatan diikuti oleh para guru BK yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMP se-Kabupaten Klaten. Dalam upaya memperkuat kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling (BK) di era pendidikan yang terus berkembang. Pelatihan ini dirancang sebagai respon atas kebutuhan guru BK untuk menghadirkan pendekatan konseling yang lebih kreatif, menyentuh, dan relevan dengan karakter siswa masa kini.
Acara dimulai dengan sesi pembukaan, dilanjutkan sambutan oleh Ketua Pelaksana dan perwakilan MGBK Klaten. Inti kegiatan diisi dengan pemaparan materi oleh dosen BK UNS yang memfokuskan pada integrasi konseling berorientasi solusi dengan pendekatan art therapy yang mengedepankan kesahajaan—sebuah pendekatan yang mengedepankan kreatifitas yang mudah diimplementasikan, namun juga terus berfokus terhadap penemuan solusi.
Para peserta tidak hanya mendapatkan materi teoritis, tetapi juga terlibat aktif dalam praktik konseling secara berpasangan. Melalui sesi ini, mereka diajak untuk merasakan langsung teknik yang diajarkan, menggunakan aktifitas bermuatan seni sebagai media komunikasi terapeutik, serta mengembangkan pendekatan baru yang mampu membangkitkan minat siswa terhadap proses konseling. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi konkret dosen-dosen BK UNS dalam mendukung tujuan global SDG 4, yakni memastikan pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas, serta mendukung pembelajaran sepanjang hayat bagi semua. Pelatihan ini juga berfokus dalam peningkatan kesejahteraan psikologis siswa melalui layanan konseling yang lebih humanis dan menyenangkan.
Sebelum dan sesudah pelatihan, dilakukan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta. Selain itu, setiap peserta menyusun action plan sebagai panduan implementasi di sekolah masing-masing dan mempresentasikannya di hadapan rekan sejawat untuk mendapat umpan balik.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi refleksi bersama, sebagai ruang berbagi pengalaman sekaligus memperkuat komitmen kolaboratif dalam mengembangkan layanan BK yang lebih kreatif, humanis, dan solutif.
Menurut salah satu peserta, kegiatan ini menjadi angin segar dalam praktik konseling di sekolah. “Kami mendapatkan pendekatan baru yang tidak hanya praktis, tetapi juga menyentuh sisi emosional siswa. Kegiatan ini akan sangat membantu dalam membangun hubungan konseling yang lebih bermakna,” ungkap salah seorang peserta.
Melalui kegiatan ini, FKIP UNS melalui program studi BK diharapkan dapat memberikan dampak kepada guru BK dapat menjadi agen perubahan yang inovatif dalam mendampingi siswa, sekaligus menjadikan layanan konseling lebih diminati dan berdampak nyata bagi kesejahteraan hidupnya.
Humas FKIP
#bimbingankonseling #fkip #uns